Banyak orang tidak bisa menelan obat baik dalam bentuk pil, kapsul, dan puyer dengan mudah. Hal itu menyebabkan banyak orang coba mengonsumsinya bersama pisang atau dengan minuman yang memiliki rasa seperti teh, jus kemasan atau susu.
Kebiasaan ini sudah lama dilakukan oleh banyak orang terutama pada mereka yang tidak tahan dengan rasa pahit dari obat. Dengan menggunakan minuman yang memiliki rasa tadi diharap rasa pahit obat bisa hilang.
Mengganti air putih dengan minuman berperasa ini sudah jamak terjadi terutama pada anak kecil yang masih belajar minum obat. Namun tahukah kamu bahwa sesungguhnya mengganti air putih dengan minuman berperasa terutama jus buat dapat memiliki risiko kesehatan?
Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari berbagai kandungan dari minuman berperasa ini, maka sebaiknya hindarkan minum obat dengan minuman berperasa. Pastikan selalu mengonsumsi obat ini dengan air putih.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika minum obat selain jenis minuman ini adalah membaca petunjuk dan cara minum obat yang tepat.
Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
Rute Pemberian Obat :
Untuk mengetahui dengan lebih jelas, berikut adalah berbagai macam cara pemberian obat:
1. Diminum secara langsung (oral)
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat berbentuk cair, tablet, kapsul, atau tablet kunyah.
Ini merupakan cara pemberian obat yang paling umum karena jauh lebih mudah, aman, dan murah dibandingkan metode lainnya.
Setelah diminum, obat akan diserap oleh dinding usus. Proses ini dapat dipengaruhi oleh makanan dan obat lain yang Anda konsumsi.
Obat yang telah diserap kemudian diuraikan oleh hati sebelum akhirnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
2. Suntikan (parenteral)
Terdapat beberapa cara pemberian obat menggunakan suntikan. Biasanya, cara ini dibedakan dari lokasi suntiknya. Beberapa di antaranya:
- Subkutan. Obat ini disuntikkan ke jaringan lemak tepat di bawah kulit. Obat ini kemudian masuk ke pembuluh darah kecil (kapiler) menuju alirah darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Insulin adalah salah satu yang paling sering menggunakan cara pemberian obat yang satu ini.
- Intramuskular. Metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan obat dengan dosis yang lebih besar. Obat disuntikkan langsung ke jaringan otot lengan atas, paha, atau pantat menggunakan jarum berukuran besar.
- Intravena. Sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui intravena dilakukan dengan menyuntikkan cairan mengandung obat langsung ke pembuluh vena. Obat dapat diberikan dalam satu dosis atau berkelanjutan.
- Intratekal. Cara ini ditujukan untuk mengobat penyakit pada otak, tulang belakang, serta lapisan pelindungnya. Obat disuntikkan melalui jarum yang dimasukkan ke celah antara dua tulang belakang bagian pinggang.
3. Topikal
Obat-obatan topikal merupakan jenis obat yang diserap secara langsung oleh permukaan tubuh, terutama kulit. Contoh obat topikal adalah salep, losion, krim, bedak, gel, dan plester yang ditempelkan ke kulit.
Menggunakan obat dengan cara topikal memiliki keunggulan, yakni efek obat akan langsung terasa pada bagian tubuh yang memerlukannya.
Risiko efek sampingnya pun lebih kecil karena obat-obatan tidak melalui area tubuh lainnya secara langsung.
4. Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat-obatan yang dimasukkan melalui dubur. Jenis obat ini ditujukan bagi pasien yang tidak bisa menelan obat secara langsung, mengalami mual parah, atau harus menjalani puasa sebelum dan setelah operasi.
Obat-obatan supositoria berbentuk padat dan mengandung sejenis zat lilin yang mudah terurai begitu berada dalam rektum. Dinding rektum terdiri dari permukaan tipis dengan banyak pembuluh darah sehingga obat dapat diserap dengan cepat.
Beberapa orang mungkin punya kebiasaan minum obat tanpa menggunakan air putih. Kebiasaan itu bisa jadi muncul karena beberapa hal, seperti kesibukan atau sering terburu-buru, malas, atau sulit mendapatkan air putih. Namun ternyata, kebiasaan sederhana itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Melansir dariThe Healthy, seseorang disarankan minum obat dengan air putih agar obat jenis pil terutama, bisa lebih gampang ditelan.
Ketika mengonsumsi obat-obatan, salah satu hal utama yang dibutuhkan seseorang adalah air putih. Meminum air bisa membantu obat yang hendak kamu minum melintas dengan mulut di tenggorokan menuju perut.
Sebagai pengganti air, biasanya terdapat beberapa hal yang digunakan seseorang untuk menelan obat seperti pisang. Namun pada beberapa orang yang terlalu malas dan mampu menahan rasa pahit dari obat, mereka bisa meminum obat tanpa menggunakan air.
Walau cukup jarang yang melakukannya, namun beberapa orang ada yang bisa mengonsumsi obat tanpa menggunakan air. Sebenarnya apakah meminum obat tanpa air ini berbahaya?
Dilansir dari Times of India, kebiasaan mengonsumsi tanpa menggunakan air ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, hal ini bisa membuatmu tersedak serta ada hal lain yang dapat menimpa tubuhmu.
Bahaya Minum Obat Tanpa Air
Minum obat menggunakan air adalah untuk membantu kamu menelan lebih mudah serta mencegahnya tersangkut di tenggorokan. Jika kamu hanya menelannya tanpa air, ada kemungkinan obat tersebut bakal tersangkut di tenggorokan sehingga menyebabkan masalah.
Obat yang kamu minum ini bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokanmu. Pada jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan sejumlah masalah seperti heartburn, nyeri di dada, dan bahkan bisa lebih parah seperti pendarahan atau munculnya lubang.
Dampak Tak Langsung Terasa
Dampak yang kamu alami ini mungkin tidak bakal langsung terasa karena tidak ada saraf sakit di tenggorokan. Namun ketika obat yang tersangkut tadi tetap di posisinya, maka jaringan lembut di tenggorokan bisa terluka dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti dehidrasi dan luka.
Dampak yang muncul juga dapat berbeda-beda tergantung jenis obat yang kamu konsumsi. Pada obat khusus untuk osteoporosis atau antibiotik, masalah ini bisa jadi semakin parah.
Pentingnya Minum Obat Menggunakan Air
Untuk menghindari berbagai masalah yang tak diinginkan, sebaiknya konsumsi banyak air ketika menelan obat. Untuk itu menyarankan seseorang untuk minum sekitar 250 ml air sambil minum obat.
Usahakan juga untuk mengonsumsi obat dalam kondisi berdiri atau duduk. Selain itu, konsumsi obat maksimal 30 menit sebelum tidur agar obat tersebut melalui tenggorokan terlebih dahulu dan tidak tersangkut.